Saat Terjadi Sumpah Pemuda Indonesia Masih Dijajah Oleh Negara

Saat Terjadi Sumpah Pemuda Indonesia Masih Dijajah Oleh Negara – Museum Janji Pemuda, Jakarta, 2017. Sebagian warga mengaku sudah tidak ingat lagi dengan sejarah Perayaan Remaja. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Meski banyak yang mengingat tanggal hari jadinya, 28 Oktober, namun kisah Pemuda dan makna kemerdekaan Indonesia sudah tidak teringat lagi.

Saat Terjadi Sumpah Pemuda Indonesia Masih Dijajah Oleh Negara

Hari Pemuda sendiri ditetapkan untuk memperingati Kongres Pemuda Kedua di Batavia (Jakarta) 92 tahun lalu.

Kisi Kisi Moral Gr 8 + Jawaban

Konferensi yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 27-28 Oktober 1928 menghasilkan ikrar yang dikenal dengan nama Tanora yaitu Satu Negara, Satu Bangsa, Satu Bahasa.

Janji ini sangat penting sebagai landasan persatuan Indonesia dan mendahului semangat nasionalis ketika Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda.

“Saya mendengar janji pemuda itu ketika saya masih sekolah, (setiap hari) pada tanggal 28 Oktober. Saya tidak ingat ceritanya,” kata Sarina (38 tahun), warga Tangsel, Selasa (27/10).

Selain itu, warga Tangsel lainnya, Rahmat Lubis (35), sudah mengetahui perayaan 28 Oktober itu sejak masih duduk di bangku sekolah.

Terkuak, Ternyata Indonesia Tak Pernah Dijajah Belanda

“Saya dulu pernah mendengarnya di sekolah. Kalau tidak salah, ada tiga [janji], tapi saya tidak tahu apa itu, saya hanya ingat tiga,” kata Rahmat.

“Kelihatannya kebanyakan masyarakat hanya tahu tentang hari jadinya, tapi kalau ditanya yang lain, mereka tidak tahu,” ujarnya.

Warga lainnya, M Kheruddin (55) mengamini, “Kalau mau tanya sejarah dan maknanya, masyarakatnya lupa, yang tahu adalah gurunya.”

Ia tidak mengetahui cerita dan makna sebenarnya di balik peringatan tersebut, namun ia yakin Janji Pemuda berperan penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan.

Waspada,minggu 23 Oktober 2016 By Harian Waspada

Meski acara ini sudah berlangsung selama 92 tahun, namun menurutnya landasan persatuan yang diajarkan dalam acara ini masih terus digarap oleh generasi muda saat ini.

Baca juga  Nama Nama Laut Di Pulau Jawa

“Semangat persatuan masih ada, misalnya saja mahasiswa beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa. Semangat persatuan tetap ada, berbagai kampus dan organisasi bersatu,” ujarnya.

“Tidak terlalu populer karena pengumuman pemerintah saja tidak cukup, tapi itu cerita. Misalnya di kalender, kalau 17 Agustus (pengumuman) Idul Fitri, misalnya Hari Bumi dan Hari Pemuda, maka tidak ada. , keramaiannya membuat kurang digemari masyarakat,” tuturnya.

Juju Junaedi (64) menambahkan, karena ketidaktahuan tersebut, perayaan tahunan Sumpah Pemuda seolah tak ada maknanya.

Menapak Jejak 93 Tahun Sumpah Pemuda, Lumpuhnya Negara Tanpa Tongkat Penyangga Para Pemuda

Menurut saya, semakin kita lihat di sini, peringatan itu hanya teguran saja, maknanya sudah tidak kuat lagi. Banyak warga juga yang tidak tahu, kata Juju.

Sebelumnya telah ada pemaparan internal Kemendikbud terkait wacana menjadikan sejarah sebagai mata pelajaran tidak wajib dalam kurikulum 2021 melainkan mata pelajaran wajib saja.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim hanya membantah mata pelajaran tersebut dihapus dari kurikulum dan tidak membenarkan apakah sejarah merupakan mata pelajaran wajib. Pada tanggal 28 Oktober 1928, sekelompok pemuda Indonesia mengadakan konferensi yang disebut Kongres Pemuda Kedua di Jakarta. Pada konferensi ini, generasi muda dari seluruh Indonesia berkumpul untuk membahas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat itu, khususnya tentang kewarganegaraan.

Kongres Pemuda Kedua ini dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dan dihadiri oleh tokoh-tokoh pemuda Indonesia seperti Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir. Selain itu ada pula tokoh luar Indonesia seperti Douwes Dekker dan Ernst Douwes Dekker.

Peringati Sumpah Pemuda Polres Purbalingga Gelar Juguran Kebangsaan

Dalam kongres tersebut, para pemuda sepakat bersumpah untuk mempersatukan bangsa Indonesia tanpa memandang suku, agama, dan ras. Sumpah ini kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda. Inilah isi sumpahnya.

“Kami putra dan putri Indonesia, bangsa Indonesia, mengatakan bahwa kami satu darah. Kami putra dan putri Indonesia menamakan diri kami berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.”

Baca juga  Secara Umum Jaringan Komputer Terdiri Dari Di Bawah Ini Kecuali

Janji Pemuda merupakan simbol persatuan dan kesetiaan bangsa Indonesia. Karena Indonesia pada saat itu masih merupakan wilayah jajahan Belanda dan masih banyak perbedaan di kalangan masyarakat Indonesia baik dari suku, agama, dan bahasa.

Janji Pemuda menjadi penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia karena turut menumbuhkan semangat persatuan dan solidaritas bangsa melawan penjajahan. Selain itu, sumpah ini juga menjadi dasar penyatuan Indonesia sebagai bahasa nasional.

Sumpah Pemuda “kami Putra Dan Putri Indonesia”, Bukan “aku Pribumi”

Seiring berjalannya waktu, Hari Remaja menjadi momen bersejarah dan menjadi hari perayaan nasional, 28 Oktober. Hari Pemuda merupakan hari penting bagi seluruh masyarakat Indonesia karena mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam membangun. Indonesia yang lebih baik di masa depan. Sebab tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Remaja. Hal tersebut tidak lepas dari sejarah panjang yang menjadi landasan sejarah. Untuk memahami hal tersebut, perlu dicermati lebih jauh peristiwa yang terjadi. Kami mencoba untuk mengajarkan pelajaran ini terutama kepada generasi muda saat ini.

Hari Pemuda lahir pada tahun 1920 karena pergaulan banyak anak muda di berbagai bidang. Organisasi-organisasi ini didasarkan pada nama suku atau daerahnya. Tujuannya adalah untuk mengusir para penyerang dari semua wilayah. Proses berkembang dalam setiap organisasi, dan ketika dilatarbelakangi oleh adanya Tri Koro Dharma atau Jong Java, organisasi-organisasi tersebut menjadi tertarik untuk bersatu menuju kemerdekaan. Organisasi tersebut diantaranya adalah Persatuan Indonesia, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Celebs, Jong Ambon, Sekar Sakun, Jong Islaminten Bon, Pemuda Betawi, Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) dan masih banyak lagi organisasi lainnya.

Sikap dan rasa kolonialisme secara bersama-sama mendorong munculnya inisiatif untuk mengadakan pertemuan atau diskusi pemuda. Akhirnya Kongres Pemuda pertama diadakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926. Namun pertemuan ini tidak membawa hasil bulat. Sebab, masih banyak ego daerah.

Konferensi pemuda pertama tidak membawa hasil apa pun dan semua yang berpartisipasi melakukan refleksi kembali. Hingga pada kesimpulannya bahwa dasar pencegahan persatuan adalah kebanggaan daerah tetap diusung. Karena kesadaran tersebut, dua konferensi pemuda diadakan pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928.

Baca juga  Tabung Penggorengan Tertutup Bertekanan Disebut Juga

Memberi Makna Baru Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Kedua konferensi pemuda ini diadakan dengan cara yang berbeda dari biasanya. Para anggota komite yang dibentuk oleh anggota berbagai organisasi peserta Kongres tiba di tempat itu. Akibatnya, mediasi terjadi secara bersamaan. Hasil dari konferensi ini menghasilkan kesepakatan bersama dan peningkatan pemahaman akan pentingnya persatuan di kalangan generasi muda. Belakangan, setelah Indonesia merdeka pada masa pemerintahan presiden pertama Ir. Soekarno melegitimasi acara yang diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu sebagai acara janji bagi para pemuda.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini. Apalagi dalam sejarah negeri ini, organisasi kepemudaan secara umum mempunyai pengaruh yang besar. Salah satunya adalah kasus Rengasdengklok. Dalam hal ini, kelompok pemuda meminta kelompok tetua untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan.

Babak baru dalam hidup. Hari ini, 28 Oktober 2021, 93 tahun lalu, sumpah pemuda pertama diumumkan. Jiwa banyak generasi telah terpengaruh secara kekal dalam arti sebuah janji kepada kaum muda. Namun sayangnya, tidak semua anak muda Indonesia mengetahui buah ini. Aktivitas generasi muda saat ini terutama terfokus pada kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan manfaat langsung bagi masa depan mereka, khususnya masa depan bangsa dan negara. Rapat tidak lagi diisi dengan perbincangan penting karena lebih banyak permainan dibandingkan pemikiran. Ada yang masih menikmati antusiasme dan diskusi, namun jumlahnya sangat sedikit. Inilah kondisi remaja saat ini.

Karena kami menyadari hal ini, maka tidak menutup kemungkinan bagi kami kaum muda untuk belajar dan berpartisipasi dalam ekspresi spiritual dari upacara yang didedikasikan untuk Pemuda. Kalau bukan kita yang memulai dari diri kita sendiri, siapa lagi yang akan mengembangkan semangat persatuan. Maka mari kita bersama-sama memaknai sumpah pemuda, membangun sikap pemuda yang kritis, semangat juang, serta menjaga persatuan nusa dan negara.

Kongres Pemuda Pertama 1926

Negara yang masih dijajah sampai saat ini, negara yang pernah dijajah oleh belanda, kapan peristiwa sumpah pemuda terjadi, sumpah pemuda terjadi pada tanggal, teks sumpah pemuda dirumuskan oleh, kapan sumpah pemuda terjadi, berapa lama indonesia dijajah oleh belanda, indonesia masih dijajah, rumusan sumpah pemuda disusun oleh, sumpah pemuda dicetuskan oleh, sumpah pemuda dipelopori oleh, peristiwa sumpah pemuda terjadi pada tanggal