Nilai Luhur Dari Upacara Nginjek Tanah Adalah

Nilai Luhur Dari Upacara Nginjek Tanah Adalah – Dalam masyarakat Indonesia, tradisi lisan merupakan bagian dari budaya yang mengakar yang juga diwariskan dari generasi ke generasi. Secara sederhana pengertian tradisi lisan adalah segala sesuatu yang bersifat tradisional dalam suatu kelompok masyarakat, yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan dan/atau disertai dengan contoh-contoh perbuatan.

Pembatasan ini merupakan penyederhanaan dari pengertian cerita rakyat seperti yang dilansir Danandjaja (1984:2): “Cerita rakyat adalah bagian dari budaya kolektif yang ditransmisikan dan ditransmisikan dari generasi ke generasi di antara semua jenis kolektif, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik secara lisan maupun tertulis. contoh tertulis disertai isyarat atau alat peringatan.

Nilai Luhur Dari Upacara Nginjek Tanah Adalah

Menurut J.H. Brunvand (1968:2-3), berdasarkan jenis cerita rakyat, dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: (1) cerita rakyat lisan, (2) cerita rakyat setengah lisan dan (3) cerita rakyat non-lisan. cerita rakyat lisan). Cerita rakyat lisan adalah cerita rakyat yang seluruhnya bersifat lisan, antara lain:

Macam Macam Hidangan Dalam Upacara Adat Nginjek Tanah Adalah…2.hadirin Yang Di Undang Dalam Upacara

Kelompok kedua yaitu folklor semi lisan merupakan gabungan dari folklor lisan dan non lisan seperti musik, tari, teater dan upacara adat.

Kelompok ketiga yaitu folklor nonverbal terbagi menjadi dua yaitu yang berwujud dan tidak berwujud seperti arsitektur, hiasan, kerajinan, pakaian, hiasan tubuh, obat-obatan, makan dan minum.

Dalam kehidupan masyarakat Betawi sendiri, mereka mengenal berbagai bentuk upacara adat, baik yang sakral maupun yang ilegal. Upacara adat atau upacara adat merupakan jalinan fase-fase atau fragmen-fragmen kecil, sehingga aneh dan tidak lazim bagi masyarakat Betawi untuk tidak melaksanakan upacara tersebut sepanjang hidupnya. Berikut beberapa upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, di antaranya:

Saat ini, tidak semua masyarakat Betawi melakukan semua upacara adat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini penulis menjelaskan beberapa upacara adat yang masih dilakukan atau sering dilakukan oleh masyarakat Betawi.

Plbj Upacara Adat Turun Tanah

Upacara adat Betawi berlangsung pada masa kehamilan pertama, dan usia kehamilan adalah tujuh bulan. Upacara tujuh bulan ini bertujuan untuk memperoleh rasa aman dan mensyukuri nikmat Tuhan serta memohon ridho Tuhan atas karunia-Nya, dengan harapan agar anak yang akan lahir taat kepada orang tuanya dan tidak menjadi durhaka. satu. Upacara ini disebut juga upacara kekeba. Pada kehamilan kedua dan selanjutnya, upacara semacam ini tidak lagi dilakukan.

Baca juga  Teks Eksplanasi Bertujuan Untuk

Waktu pelaksanaan upacara ini ditentukan menurut perhitungan bulan Arab kaitannya dengan angka 7 yaitu bulan ketujuh masa kehamilan. Tanggalnya dipilih antara 7, 17 atau 27. Berlangsung pada pagi hari sekitar pukul 09.00. WIB Saat itu ada pembacaan ayat-ayat suci Alquran, khususnya Surah Yusuf dan Surah Maryam untuk ceramah wanita. Selain itu, memandikan ibu hamil dimulai dari dukun, dilanjutkan oleh suami, orang tua (ibu) ibu hamil, ibu mertua dan sampai tujuh kerabat dekat. Air yang digunakan harus bersih dan diambil dari tujuh mata air. Juga digunakan 7 lembar kain batik dan 1 potong kebaya, 1 butir telur kampung dan minyak wangi. Setelah selesai dilanjutkan dengan gong atau jirag. Setelah semua acara inti selesai, dilanjutkan dengan acara makan siang. Rujak tersebut kemudian dibagikan kepada para tamu yang hadir.

Dalam acara ini juga ada sajian yang ditaruh dalam keranjang berisi beras 3 liter, kelapa, sebatang garam dan bumbu (cabai, bawang merah, tempe, kunyit dan sejenisnya). Keranjang hadiah ditutup dengan kain putih. Sedangkan perlengkapan di atas yang tidak boleh dilupakan adalah kemenyan dan asapnya. Asap kemenyan dipandang sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan magis sebagai sarana penghubung dengan alam semesta. Selain itu, juga memiliki makna untuk memanggil arwah nenek moyang mereka, yang berharap agar arwah tersebut melindungi keturunan mereka dari segala gangguan spiritual.

Upacara Akeka adalah upacara yang diperuntukkan bagi anak yang baru lahir. Biasanya upacara ini dipilih pada hari ketujuh, keempat belas, kedua puluh satu atau empat puluh setelah kelahiran anak. Orang Betawi biasa menyebutnya akeka akeke. Upacara ini juga dilakukan sebagai tanda terima kasih kepada orang tua atas kelahiran anak mereka.

Makna Kurungan Dalam Prosesi Tedak Siten Atau Turun Tanah

Upacara akeka merupakan tradisi yang menggabungkan ajaran Islam dan telah melekat dalam kehidupan masyarakat Betawi. Kata akekah sendiri berasal dari kata Arab Aqiqah yang berarti memotong atau membuat lubang. Dengan demikian, akeka adalah upacara penyembelihan kambing dan pencukuran bulu bayi sebagai tanda syukur, harapan dan doa orang tua kepada sang anak agar sang anak menjadi anak yang saleh dan selamat di dunia dan akhirat.

Akeka adalah upacara penamaan dan pencukuran rambut bayi. Susunan acara secara umum sama dengan acara syukuran lainnya, dimulai dengan pembukaan, tahlilan, pembacaan kisah Nabi, dan ditutup dengan ceramah dan doa.

Baca juga  Kalimat Tanya Yang Tepat Sesuai Teks Tersebut Adalah

Adapun penyembelihan kambing, ada aturan yang berbeda untuk acara akeka, yang dilakukan untuk anak-anak atau bayi laki-laki atau perempuan. Dalam upacara akeka yang dilakukan untuk anak laki-laki atau bayi, dua ekor kambing disembelih, sedangkan satu ekor kambing disembelih untuk anak laki-laki atau perempuan.

Proses pencukuran rambut dan pemberian nama anak juga berlangsung di acara akeka. Hasil seluruh rambut yang dicukur dikumpulkan kemudian ditimbang dalam gram. Misalnya hasil penimbangan 5 gram, maka ayah si bayi akan mendonasikan uang senilai 5 gram emas kepada fakir miskin dan anak yatim. Akeke juga dimeriahkan dengan pembacaan Maulid Al-Barjanzi dan penyerahan barekat atau besek kepada peserta pesta.

Bab 12 Nginjek Tanah

Jika dulu upacara akeka membutuhkan banyak persiapan bagi yang akan menyelenggarakan upacara ini, namun pada perkembangan saat ini acara akeka dapat dilakukan dengan bantuan jasa akeka. Pemilik yang dituju tidak bisa langsung menyeleksi, menyembelih, atau mengolah kambingnya. Dengan bantuan jasa akeka, mereka hanya perlu menerima kambing yang sudah diolah dan di tampung untuk dibagikan kepada tetangga dan teman.

Berbeda dengan upacara adat Betawi lainnya, upacara khitanan atau khitanan merupakan upacara yang akan dilakukan oleh orang tua ketika memiliki anak laki-laki yang sudah mendekati usia remaja. Upacara ini dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam yang masih dilestarikan oleh masyarakat Betawi.

Sunat adalah proses pemotongan kulit di ujung kemaluan pria sebagai tanda bahwa ia telah mencapai masa pubertas atau mendekati masa remaja. Jadi khitan berarti seorang anak laki-laki harus dapat melindungi dirinya dari perbuatan yang melanggar ajaran agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Upacara dibagi menjadi dua, hari pertama dan hari khitanan. Pada hari sebelum khitanan, anak-anak biasanya mengenakan pakaian pengantin yang disunat. Sebelum berangkat jalan-jalan keliling kampung, mempelai pria yang disunat membacakan Shalawat Dustur di depan pintu rumah. Petasan kemudian dinyalakan untuk menandakan bahwa prosesi siap untuk berbelok. Pukul delapan pagi, anak itu mulai berjalan keliling desa. Shalawat Badar dilantunkan dengan iringan rebana pada saat prosesi.

Haluan Kepri 22mar17 By Haluan Kepri

Upacara pernikahan khitanan dimeriahkan untuk membahagiakan anak yang akan disunat. Biasanya seorang anak yang ingin disunat, biasa disebut mempelai sunat, diantar oleh sahabatnya keliling kampung. Setelah disunat keesokan harinya, anak laki-laki yang disunat akan menerima hadiah dari kerabat dan tamu. Hadiah yang diterima dari mempelai sunat bisa bermacam-macam berupa uang, cinderamata atau barang berharga lainnya. Usai prosesi khitanan, acara akan ditutup dengan salam dan talinan.

Baca juga  Alat-alat Yang Diciptakan Oleh Manusia Di Zaman Prasejarah Digunakan Untuk

Sebelum sunat laser oleh dokter menjadi populer, sunat dilakukan oleh Bengkong dengan menggunakan pisau tajam. Bahkan jauh sebelum penggunaan pisau tajam, alat yang digunakan dalam prosesi khitanan itu berupa pisau.

Acara khitanan di masyarakat Betawi kerap digelar semeriah mungkin. Biasanya acara khitanan sering dimeriahkan dengan berbagai hiburan seperti ondel-ondel, tambura ketempring hingga pawai pengantin sunat dan juga kuda hias dan delman, Shalawat Dustur dan Shalawat Badar.

Pengantin sunat juga berpakaian seperti raja selama sehari, mengenakan pakaian sunat berupa gamis atau gamis, gamis sederhana tanpa hiasan, ikat pinggang yang dikenakan di bagian dalam gaun, alpi atau topi haji. serban berhias semacam bunga, dan sepatu berupa sepatu tertutup berhiaskan debu.

Budaya Daerah 02

Dalam tradisi masyarakat Betawi, ada tiga jenis hari raya Bairam, yaitu Idul Fitri, Haji atau Idul Adha, dan anak yatim. Seperti kalender pada umumnya, Aidilfitri dirayakan setiap 1 Syawal, Idul Adha biasanya jatuh pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah, sedangkan Anak Yatim biasanya dirayakan setiap tanggal 10 Muharram. Hari Yatim Piatu adalah hari spesial untuk membahagiakan anak yatim.

Tradisi Aidilfitri pada masyarakat Betawi adalah menyembelih kerbau dan membuat makanan tradisional seperti dodol betawi dan tape uli, yang kemudian akan diberikan kepada sanak saudara. Makan bersama di rumah kerabat tertua dan ziarah juga merupakan bagian dari tradisi perayaan Idul Fitri di kalangan masyarakat Betawi.

Hari raya juga menjadi ajang berkumpulnya keluarga warga Betawi. Tradisi memberi uang kepada anak juga dipraktikkan dalam budaya Betawi yang disebut Nangok. Sementara itu, masyarakat Betawi juga mengenal istilah Ngedot yaitu tradisi saling bertukar makanan seperti manisan atau lebaran antara keluarga dan tetangga yang dimulai pada malam takbiran. Ada pula tradisi memasak daging kerbau dan memakannya bersama keluarga besar di rumah kakak tertua.

Anak yatim sudah dikumpulkan sejak pagi. Pertama, sikir tahlil dibuat dan doa dibacakan untuk orang tua yang telah meninggal. Mereka kemudian menjamu mereka, memberi mereka makanan lezat dan berkah dalam bentuk hadiah dan uang. Aidilfitri merupakan salah satu puncak kenikmatan setelah memenuhi takwa puasa dan bersedekah di bulan Ramadhan.

Balasan Dari Jogja Bali 24 Agustus

Kuih Kembang Goyang merupakan sajian khas masyarakat Betawi pada hari raya ini. Disebut rocking flower karena bentuknya seperti bunga, dan proses pembuatannya di goyang hingga kue lepas dari cetakan. Dibuat oleh